Kuliah sakubun bersama yumiko sensei tadi,
buatku tersenyum senyum sendiri.. niko niko suru gitu..
kebetulan hari ini,
sakubun nya Dai6ka (baca: dairokka)
sama seperti Dai5ka (baca: daigoka)
kami masih belajar seputar hagaki o kaku atau writing a postcard..
demo ima wa, chotto chigatte..
sekarang sedikit berbeda..
tidak hanya sekedar tulisan,
tapi tulisan disertai gambar
atau bisa juga berupa undangan..
ngomong-ngomong soal undangan..
atau kalo dijepang ippan no teki baai wa..
umunya tentang undangan pernikahan..
disinilah mulainya aku senyum-senyum sendiri..
nihon dewa..
kalau dijepang..
setiap ada yang menikah,
maka setiap undangan, dikirimi serta dengan hagaki balasan..
jadi, bila undangan akan menghadiri pernikahan
maka, hagaki itu tidak usah dikirim balik ke sang pengundang..
(secara otomatis, itu berarti dia akan datang)
namun,
bila sang undangan berhalangan hadir,
maka wajiblah mengirim kembali hagaki itu.
pertanda tidak akan hadir..
bagi orang jepang..
hal ini penting dan memang sudah tradisinya begitu..
karena semua itu menyangkut kursi, makanan dan souvenir yang akan disediakan oleh sang pengundang..
tidak seperti di sini,
di Indonesia.. khususnya di Bogor..
Tamu undangan bisa datang kapan saja selama masih dalam jangka waktu yang telah ditentukan.
misalnya..
acara resepsi pernikhan berlangsung dari jam 11 sampai jam 3..
pastinya ada tamu yang datang jam 11, jam 12 atau jam 3..
seperti itu,
bakhan bila acara resepsi dilakukan sampai semalam suntuk,
tamu akan hadir silih berganti..
Di Jepang,
tidak ada adat seperti itu..
Acara pernikahan benar-benar seperti acara biasa pada umumnya..
seperti seminar atau seperti konser bahkan mungkin seperti pertandingan sepak bola..
semua tamu undangan harus datang tepat pada waktu yang telah ditentukan..
dan pada saat sang pengantin hadir,
mereka semua memberi sambutan dengan tepuk tangan..
semua tamu memiliki kusri sendiri-sendiri..
tidak ada yang berdiri atau minta bergantian duduk..
semua telah diatur sedemikian rupa..
karena mereka ingin menghormati setiap tamu..
dan tidak ingin mengecawakan mereka yang telah meluangkan waktu untuk datang..
selama acara,
tidak ada yang pulang lebih dulu..
semua tamu datang dan pulang pada waktu yang sama..
dan menikmati acar bersama-sama..
hmmm..
beda banget yaa sama disini..
aku jadi pengen punya konsep acara pernikahan seperti itu..
hehehehe...
itu dia kenapa aku jadi senyum-senyum sendiri..
lagian,
disalah satu hagaki,
ada tulisan mimai..
terjemahan indonesianya siy "menengok"
aku kan jadi teringat "akatsuki"
salah satu teman Mayumi yang sedang dirawat dirumah sakit, berkata pada temannya yang datang menengok "kamu ini mau Omimai(nengok) atau Omiai(perjodohan)??"
LUCUuuuuu...
About Me
Total Pageviews
Pages
Diberdayakan oleh Blogger.
0 komentar: