Dari dulu,
aku tidak pernah berkeinginan untuk menjadi seorang dokter atau suster..
atau siapapn itu..
yang jelas aku tidak mau menjadi bagian yang berada di rumah sakit..
dari dulu aku benci obat..
aku selalu berfikir kalau obat adalah racun..
dan aku hampir selalu menghindari untuk mengkonsumsi obat..
Alhamdulillah,
cukup dengan banyak minum air putih dan istirahat yang cukup,
-kalau aku sakit- nanti juga sembuh sendiri.
begitulah aku mensugestikan diri..
pasti sembuh ko, tanpa meminum obat..
sudah lebih dari seminggu lalu,
adikku sakit...
sedangkan hana chan yang sakitnya hampir berbarengan dengan adikku itu,
bahkan sudah keluar rumah sakit dan bisa melanjutkan aktivitas seperti biasa lagi..
sedangkan adikku,
kamis pagi dibawa kerumah sakit..
dan otomatis, umi n abi aan menjaganya disana..
tapi aku tidak khawatir..
karena pastinya,
aku tidak akan dibiarkan tinggal sendirian dirumah..
kakaku n awwa menginap dirumah..
kamis malam sekitar jam 8, aku baru saja tiba dirumah..
tapi harus langsung berangkat lagi utuk menenok adikku yang dirawat itu..
kuurungkan niat untuk mengerjakan tugas..
adikku sepertinya biasa saja..
dan seperti biasa..
aku hanya berdiam diri..
tanpa ada sepatah katapun menanyakan bagaimana kabarnya..
aku memang begitu..
jumatnya,
tiba-tiba hapeku bergetar..
dan ternyata ada sms masuk dari nomor entah siapa..
ketika aku baca..
aku sedikit kaget..
karea ternyata sat aku membacanya..
adikku akan dioperasi..
Hmm.. penyakit yang hampir dimiliki oleh setiap orang dirumah..
from maag to usus buntu..
dlu,
sebelum kakak laki-lakiku menikah,
dia juga sempat dirawat dirumah sakit yang sama dengan gejala yang sama..
dan ternyata.. mengalami operasi yang sama..
aku dan umi memasuki ruangan intensif setelah operasi..
adikki sudah sadar..
tapi sepertinya dia sedang sakit-sakitnya menahan bekas operasi..
keringat bercucuan disekitar bantal..
dan aku melihat kesebelah pojok kanan tempat tidur adikku..
aku melihat Hattie..
alat mengerikan yang berbunyi bip..bip..
seang dimana-mana..
sungguh aku tidak sanggup melihatnya..
akhirnya aku pamit pulang sendiri..
dengan menahan segala perasaan dan bulir-bulir bening yang memaksa keluar dari tempat persembunyiannya..
Alhasil..
ditengah perjalanan pulang...
ditemani angin malam yang menerpa wajahku..
aku pun meluapkan segalanya..
aku menangis..
yaaa...
aku menangis...
betapa mirisnya..
aku ternyata sangat sayang terhadap adikku itu..
tapi aku tidak tahu bagaimana cara untuk mengungkapkannya..
cuma aku yang menyendiri..
cuma aku yang begini..
About Me
Total Pageviews
Pages
Diberdayakan oleh Blogger.
0 komentar: